Dalam kehidupan ini, setiap amal yang kita lakukan akan kembali kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu amal yang paling mulia dan dicintai Allah adalah sedekah dan infaq. Keduanya adalah bentuk nyata dari keimanan, kepedulian, dan kasih sayang antar sesama.
Apa Itu Sedekah dan Infaq?
Meski sering disamakan, sedekah dan infaq memiliki perbedaan makna dalam Islam:
Sedekah adalah pemberian sukarela yang dilakukan karena Allah, tidak terbatas pada harta. Senyum, kata-kata baik, bantuan tenaga, bahkan menyingkirkan duri dari jalan termasuk sedekah.
Infaq adalah mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan di jalan Allah. Bisa wajib (seperti zakat) maupun sunnah. Infaq mencakup sedekah, tetapi lebih spesifik pada aspek materi.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.”
— (QS. Al-Baqarah: 261)
Mengapa Kita Harus Bersedekah dan Berinfaq?
Membersihkan Harta dan Jiwa
Allah memerintahkan kita untuk mengeluarkan sebagian harta agar harta itu bersih dan penuh berkah.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…”
— (QS. At-Taubah: 103)
Membuka Pintu Rezeki
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah…”
— (HR. Muslim)
Sedekah bukan mengurangi, tapi justru menambah. Allah akan menggantinya dengan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Pelindung dari Musibah
Dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ bersabda:
“Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
— (HR. Baihaqi)
Sedekah bisa menjadi pelindung dari musibah, bala, bahkan penyakit.
Pahala Tak Terputus
Sedekah jariyah — seperti wakaf, pembangunan masjid, sumur, atau pendidikan — akan terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal dunia.
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.”
— (HR. Muslim)
Bersedekahlah, Walau Sedikit
Jangan tunggu kaya untuk bersedekah. Allah tidak melihat jumlahnya, tapi keikhlasannya. Sebuah roti dari orang miskin bisa lebih bernilai di sisi Allah daripada emas dari orang kaya, jika ia memberi dengan hati yang tulus.
“Takutlah kalian kepada neraka, walaupun hanya dengan (sedekah) setengah butir kurma.”
— (HR. Bukhari dan Muslim)Sedekah dan infaq bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tapi investasi akhirat yang kekal. Kebaikan yang kita beri hari ini, akan kembali pada kita dengan cara yang jauh lebih indah.
Mari kita biasakan bersedekah dan berinfaq. Tidak harus besar, tapi istiqamah. Karena sekecil apapun amal yang dilakukan dengan ikhlas, nilainya besar di sisi Allah ﷻ.






