
- Pengertian Rezeki dalam Islam
Dalam Islam, rezeki adalah segala bentuk pemberian dari Allah SWT yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, bukan hanya dalam bentuk uang atau harta, tetapi juga mencakup:
Kesehatan
Ilmu pengetahuan
Waktu yang bermanfaat
Persahabatan yang baik
Kesempatan dan keberuntungan
Bahkan ujian hidup yang mendidik
Dalilnya:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya…”
(QS. Hud: 6)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah-lah pemberi rezeki kepada seluruh makhluk, dan setiap makhluk pasti telah ditetapkan bagiannya.
- Prinsip Dasar Rezeki: Titipan, Bukan Milik Mutlak
Islam mengajarkan bahwa rezeki yang kita miliki sejatinya adalah titipan dari Allah, bukan milik mutlak. Maka dari itu, manusia dituntut untuk menggunakan rezeki itu dengan bijak dan adil, termasuk dengan berbagi kepada sesama.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya, untuk melihat bagaimana kalian berbuat.”
(HR. Muslim)
- Perintah Berbagi dalam Islam: Zakat, Infak, dan Sedekah
Zakat
Zakat adalah kewajiban tahunan bagi umat Islam yang memiliki harta tertentu. Hukumnya fardhu ‘ain (wajib). Tujuannya adalah:
Mensucikan harta
Membantu kaum dhuafa
Membangun keadilan sosial
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.”
(QS. At-Taubah: 103)
Infak dan Sedekah
Keduanya bersifat sukarela, namun sangat dianjurkan.
Infak adalah mengeluarkan harta untuk kebaikan, baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Sedekah lebih luas lagi, bisa berupa harta, tenaga, ilmu, bahkan senyuman.
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.”
(HR. Tirmidzi)
- Keutamaan Berbagi Rezeki
Berbagi bukan membuat kita kekurangan, justru menambah keberkahan. Islam meyakini bahwa rezeki yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berkurang, bahkan Allah akan menggantinya berkali-kali lipat.
Hadis:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”
(HR. Muslim)
Bentuk keberkahan:
Hati menjadi tenang dan bahagia
Harta menjadi cukup meski sederhana
Menambah rasa syukur
Dihindarkan dari bencana
- Membangun Solidaritas Sosial
Berbagi rezeki dalam Islam juga bertujuan membangun masyarakat yang adil dan saling peduli. Jika orang kaya membantu yang miskin, maka tidak ada kecemburuan sosial. Hal ini menciptakan:
Keseimbangan ekonomi
Stabilitas sosial
Persatuan umat
“Dan pada harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”
(QS. Az-Zariyat: 19)
- Berbagi Tidak Menunggu Kaya
Islam menganjurkan untuk berbagi sesuai kemampuan, bahkan dari yang sedikit. Rasulullah SAW dan para sahabat adalah contoh nyata: mereka sering memberi walaupun sedang dalam kesulitan.
“Bertakwalah kepada Allah, dan bersedekahlah walaupun hanya dengan sebiji kurma.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, siapa pun bisa berbagi, karena Allah menilai ketulusan, bukan jumlah.
- Balasan Allah bagi Orang yang Suka Berbagi
Allah menjanjikan balasan yang luar biasa bagi orang-orang yang dermawan:
Di dunia: Diberi kecukupan, dijauhkan dari musibah, dijaga rezekinya
Di akhirat: Diberi naungan di hari kiamat, dimasukkan ke surga
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap bulir seratus biji.”
(QS. Al-Baqarah: 261)
Berbagi rezeki bukan sekadar tindakan sosial, melainkan bagian dari ibadah. Dengan berbagi, kita menunjukkan rasa syukur, membersihkan hati dari sifat kikir, dan membantu meringankan beban sesama. Islam menempatkan berbagi sebagai amalan yang mulia, yang akan dibalas langsung oleh Allah SWT.
Maka, jangan menunggu kaya untuk berbagi. Mulailah dari yang kecil, dari yang sederhana. Karena bisa jadi, satu pemberian kecil dari kita adalah penyambung hidup bagi orang lain.